“I Love You…When You’re Not Around” adalah sebuah cerita panjang yang ditulis di tahun 2004, pernah muncul di majalah SOAP (RIP), versi visualnya ada di Prezi, dan sekarang versi audionya telah hadir untuk kalian semua! 😛
“I Love You…When You’re Not Around” adalah sebuah cerita yang ditulis dari playlist berisikan 16 band dan musisi kesukaan, serta 2 lagu thedyingsirens. setiap lagunya menginspirasi gue untuk menulis menjadi cerita, dicampur dengan puisi-puisi, dan cerita khayalan, cerita orang lain, dan cerita masa lalu.
Dibantu oleh Miss Lily Yanfiarti yang menjadikan “I Love You…When You’re Not Around” menjadi lebih dari sebuah cerpan, mungkin bisa juga dibilang manjadi sebuah “spoken words”, atau juga “musikalisasi puisi”.
Kalau ada yang kurang-kurang mohon dimaafkan, pas sekali karena ini tayang di Hari Idulfitri.
*lagu I Love You..When You’re Not Around belum dirilis dan belum jadi, yang di sini adalah versi gue sendiri hehehe (selamat menunggu…yang sabar nunggunya yaaa!).
Proyek musik kolektif asal Jakarta thedyingsirens kembali dengan merilis single baru “Tumpah Darah Kita”, setelah terakhir merilis single “The One” pada tahun 2017 lalu.
Lagu “Tumpah Darah Kita” diciptakan oleh Pugar Restu Julian (Uga) dan Dhendy Mawardi dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda yang dirayakan tiap tanggal 28 Oktober. Lagu “Tumpah Darah Kita” merupakan lagu bertema Nasionalis ke-dua setelah sebelumnya thedyingsirens sempat merilis lagu “Indonesiaku” di tahun 2015 sebagai single digital yang masuk di dalam album “Baby On Board” di tahun 2016.
“Sekarang Indonesia ada di era kebebasan, tapi kebebasan ini malah disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang baik yang menyebabkan pertikaian, perselisihan, sehingga tercipta kubu-kubu yang saling bertentangan dan saling bermusuhan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.” Ujar Dhendy.
“Lagu “Tumpah Darah Kita” ini dibuat untuk mengingatkan kita akan Sumpah Pemuda, di mana ada sumpah yang sakral bertujuan untuk menjaga tanah air supaya tetap Satu Tanah Air, Bangsa dan Bahasa. Sebagai generasi sekarang kita wajib menjaga serta mengamalkan sumpah tersebut serta menjadi agen perubahan untuk menjaga tumpah darah kita demi generasi penerus.” Papar Uga.
Personil yang terlibat di lagu “Tumpah Darah Kita” antara lain Pugar Restu Julian (vocal), Dhendy Mawardi (guitar, vocal), Pronky (bass), Raveliza (drums), dan Rini Harsono (vocal). Ini merupakan kali kedua thedyingsirens berkolaborasi dengan Rini, setelah sebelumnya ia ikut terlibat di lagu “The One”.
“Kita juga berharap lagu Tumpah Darah Kita ini bisa menjadi lagu yang menggugah orang supaya bisa lebih mencintai NKRI.”, sambung Uga.
“Tumpah Darah Kita” juga akan dirilis dalam bentuk kaset bekerja sama dengan Paviliun Records dalam jumlah terbatas. Rilisan tersebut berisikan lagu “Tumpah Darah Kita” dalam berbagai versi, termasuk demo, live acoustic, remix dan karaoke version. Rilisnya kaset ini juga bertepatan dengan perayaan Cassette Store Day pada 13 Oktober 2018 ini.
Artwork “Tumpah darah Kita” dibuat oleh Irwin Yustiansyah yang sudah beberapa kali berkolaborasi dengan thedyingsirens dalam pengerjaan artwork album “Our Times Our Feelings” , single “Indonesiaku” dan single “Semua Itu Butuh Waktu”.
Video lyric “Tumpah Darah Kita” juga sudah bisa dinikmati di kanal youtube thedyingsirens (https://youtu.be/l0rK70eQXWY), bersamaan dengan rilisnya di digital streaming service seperti Spotify, Deezer, Apple Music, Joox, Fungjai dan lainnya mulai 1 Oktober 2018.
thedyingsirens sendiri saat ini sedang dalam proses rekaman album terbaru yang sudah dimulai dari Maret 2017 dan dijadwalkan rilis di tahun 2019. Album ini rencananya berisikan 10 lagu terbaru yang juga ditulis oleh personil thedyingsirens. Dalam album mendatang thedyingsirens masih berada di dalam jalur indie rock dengan konsep kolaborasi.
Lagu “Indonesiaku”, adalah salah satu lagu yang masuk di wish list atau goal gue dalam menulis lagu. Udah lama gue pengin bikin lagu tentang Indonesia, tentang kecintaan gue akan Indonesia. Dan akhirnya terwujud juga. Dan bisa dibilang, lagu“Indonesiaku” adalah di mana idealisme gue berbanding lurus dengan komersialisme (gue gak tau ada apa gak kata itu hahaha). Kenapa begitu? Karena lagu ini dipakai juga oleh sebuah brand untuk salah satu campaign program mereka.
Dalam membuat lagu “Indonesiaku” gue berkolaborasi dengan Dhendy Mawardi, partner terlama gue di thedyingsirens. Kebetulan kita satu kantor jadi tiap hari ketemu, jadi tek-tok-an bikin lagunya lebih gampang. Pertama gue ngerekam dulu vokal + guitarlele, abis itu baru dikembangin lagi menjadi sebuah lagu yang ketika sudah jadi, gue sendiri pangling dengernya!
Just in case ada yang belum tau, thedyingsirens baru ngeluarin single baru berjudul “Semua Itu Butuh Waktu” dan bisa didownload gratis di SINIH.
Selain bisa didownload gratis bisa juga kok kalau kamu mau support thedyingsirens, bisa download di toko-toko digital terdekat dan bisa distreaming juga di tempat kamu biasa streaming dengerin musik (di mana hayo?), atau buat gaya-gayaan juga bisa kalau kamu mau listening to di Path! 😛
