uhuy masuk koran Sindo!
thanks to Danang and Fannie 🙂
source: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/511701/36/
LEBIH FIT DENGAN FITNESS GADGET
Wednesday, 18 July 2012
Berolahraga, baik itu berlari maupun bersepeda, kini tidak lagi membosankan. Saat ini tersedia banyak sekali aplikasi maupun gadget yang dapat membuat kedua aktivitas itu menjadi jauh lebih menyenangkan.
Berlari adalah kegiatan yang seru. Paling tidak untuk Ninit Yunita,penulis buku Test Pack, Kok Putusin Gue?,serta Kamar Cewekitu.Sambil berlari,Ninit memaksimalkan fungsi smartphone miliknya—iPhone 4S— melalui aplikasi Nike+ Running.
Aplikasi tersebut menggunakan GPS dan accelerometeruntuk mengukur secara akurat berapa kilometer jarak,kecepatan,dan waktu berlari Ninit. ”Saya menggunakan Nike+ Running Appkarena sudah memiliki iPhone 4S dan ingin memaksimalkan manfaat dari smartphonetersebut,”ujar Ninit. Dia mengaku puas dengan Nike+ Running Appkarena tampilannya yang simpel,tidak complicated, serta memiliki visual bagus dan menarik.
Memanfaatkan aplikasi dan gadget juga dilakukan Pugar Restu Julian,seorang digital promotion dan frontmanband independen The Dying Sirens.Sejak dua tahun silam,Uga,sapaan akrabnya, rutin bersepeda ke tempat kerja dan merekamnya menggunakan Endomondo. Endomondoyang tersedia gratis untuk iOS,Android,Windows Phone,hingga BlackBerry itu memiliki fungsi lebih lengkap dibandingkan Nike+ Running App.Endomondodapat digunakan untuk kegiatan berlari, berjalan,dan bersepeda.
Selain itu bisa untuk mencatat kalori, detak jantung (dengan perangkat tambahan),berpacu dengan teman di rute yang sama,melihat rute di peta,postingke jejaring sosial,dan masih banyak lagi. ”Endomondomembuat saya bersemangat untuk bersepeda,” ujar Uga.”Saya bisa mendapat informasi berapa kilometer jarak yang telah ditempuh ataupun berapa kalori yang sudah terbakar,” imbuhnya. Memanfaatkan aplikasi di smartphoneuntuk berolahraga memang menjadi tren seiring dengan tingginya adopsi smartphone di dunia,termasuk juga di Indonesia.
Survei firma riset Lab42 yang digelar pada Mei 2012 menunjukkan sebesar 74% konsumen (global) sepakat bahwa teknologi memberikan dampak positif bagi mereka.Teknologi juga meningkatkan motivasi berolahraga (72% responden) saat kemalasan melanda. ”Pengguna terus mencari cara bagaimana memanfaatkan smartphoneuntuk membuat hidup mereka lebih mudah,” komentar Cheolwoong Cho,Sales & Marketing Senior Manager Mobile Communication Division PT LG Electronics Indonesia (LGEIN).
Pada masa depan,menurut Cho,smartphonetidak hanya membantu penggunanya berolahraga. Seseorang dapat merekam berbagai kondisi tubuhnya ke smartphonelantas mengirimkan hasilnya ke dokter.Dengan begitu, dokter dapat memantau kondisi pasien dari jarak jauh. ”Arahnya ke sana,”ucap Cho. Bisa jadi prediksi Cho lebih cepat dari yang dibayangkan. Pada perhelatan Consumer Electronics Show (CES) 2012 di Las Vegas awal tahun ini terlihat antusiasme para vendor dalam menciptakan beragam gadget untuk menemani penggunanya berolahraga. Salah satunya perusahaan Pulse Tracer yang membuat “arloji fitness”dengan nama The Basis.
The Basis sudah ditanamkan accelerometerdan banyak sensor untuk mengukur detak jantung,jumlah kalori yang dibakar,suhu tubuh dan kulit,hingga kebiasaan tidur. Rencananya,The Basis diluncurkan pada tahun ini dengan harga USD199 (sekitar Rp1,8 juta).Memang tidak murah,tapi CEO Pulse Tracer Jef Holove mengaku tidak sekadar menjual alat. Dengan The Basis, penggunanya bisa menghimpun data dan mendapat analisis hasil. “Kami akan semakin dekat dengan wacana quintified self,”katanya.
Quintified self adalah konsep atau gerakan memanfaatkan teknologi untuk menghimpun data dari berbagai aspek keseharian pengguna,mulai makanan yang dikonsumsi,kualitas udara,kondisi tubuh (kadar oksigen di darah,mood),hingga performa (mental dan fisik). danang arradian